Kamis, 16 Juni 2011

MEMAHAMI DIRI MANUSIA

Pendahuluan

     Pada zaman yang serba modern dan pada era milenium, manusia banyak yang lupa tentang makna dirinya sendiri. Banyak mata manusia terbelalak melihat kemajuan teknologi tetapi dia terpejam tentang agama yang sebenarnya merupakan hal yang tidak kalah penting. Karena kelupaannya pada tentang dirinya sendiri, banyak pula manusia yang tersesat, tidak tahu tentang untuk apa dirinya diciptakan olah sang pencipta dan sebagai apa manusia berada di bumi ini.
     Allah menciptakan manusia hanya untuk beribadah dan menyembah-Nya. Serta kedudukan dan keberadaan manusia di muka bumi ini adalah sebagai Khalifah atau pemimpin. Dengan itu manusia harus melaksanakan amanah yang telah diberikan Allah dengan menjaga dan merawat apa yang ada di bumi. Menjaga kelestarian lingkungan alam serta menjaga hubungan baik individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok merupakan hal yang sangat penting.
     Manusia juga harus sadar bahwa segala perbuatan yang dilakukan sekecil apapun akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di Yaumil Akhir. Dengan kesadaran itu yang selalu dipegang maka perbuatan manusia akan cenderung untuk berbuat baik dan selalu terkontrol. Manusia harus menggunakan akal untuk berfikir dan menggunakan hati nurani sebagai tolak ukur dalam melakukan segala perbuatan.
        Pada dasarnya perbuatan manusia itu terbagi menjadi dua, yaitu perbuatan baik dan perbuatan buruk.    Perbuatan baik merupakan perbuatan yang tidak melenceng dari aturan, sedangkan perbuatan buruk merupakan kebalikan dari perbuatan baik, Dalam melakukan perbuatan baik dan buruk manusia memiliki faktor-faktor tertentu, dan untuk dapat mengendalikannya maka hendaklah dengan agama yang benar  yaitu Islam.

Mengetahui Apa Itu Manusia
     Allah menciptakan makhluk yang jumlahnya sangat banyak dan tidak terhitung. Diantara makhluk yang diciptakan Allah yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain adalah manusia. Bukti dari kesempurnaan manusia adalah terletak pada akal dan nafsu yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Bukti lain dari kesempurnaan manusia yaitu bentuk tubuh yang sangat sempurna yang tidak dimiliki makhluk lain.
     Manusia memiliki dua unsur penting agar dapat dia benar-benar dikatakan manusia, dua unsur tersebut adalah jasad dan ruh. Jasad merupakan lembaga ruh/wadah dari ruh dan ruh itu sendiri adalah hakekat dari manusia, karena hanya dengan ruh, manusia dapat mengetahui segala sesuatu. Apabila hanya memiliki jasad saja belum dikatakan manusia tetapi bangkai, apabila hanya ruh saja juga bukan dikatakan manusia yang utuh.
     Allah menciptakan manusia selain sebagai makhluk yang sempurna, Allah juga memberikan amanat kepada manusia untuk menjadi Khalifah di muka bumi ini. Amanat yang diberikan Allah kepada manusia merupakan bentuk dari kemuliaan yang dimiliki oleh manusia agar dapat menjaga dan melestarikan bumi, bukan malah merusak dan menghancurkannya. Apabila manusia menjaga dan melestarikan bumi maka bumi akan memberikan manfaat yang sangat besar dalam kelangsungan hidup manusia, tetapi bila manusia merusak bumi dan tidak menjaga kelestariannya maka bumi dapat menjadi dan membuat manusia dalam kesusahan dan kesengsaraan bahkan sampai pada kemurkaan Allah berupa timbulnya bencana alam yang menghancurkan.
     Untuk melaksanakan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini, maka manusia perlu menjalin kerjasama sosial yang baik dan bergotong royong dalam kehidupan. Selain itu manusia harus selalu sadar bahwa segala perbuatan manusia akan dicatat dan akan diberi balasan oleh Allah, dengan kesadaran yang tinggi mengenai hal ini maka segala perbuatan manusia akan selalu terkontrol.  

Perbuatan Baik dan Buruk
     Perbuatan baik adalah bentuk perbuatan yang dilakukan oleh manusia yang perbuatan itu tidak melanggar dari norma/aturan dari agama yaitu Al-Qur’an dan Sunnah rasul. Perbuatan buruk adalah perbuatan yang dilakukan manusia yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Agama mengajarkan kepada manusia untuk selalu melakukan perbuatan baik. Perbuatan baik yang dilakukan manusia di dunia ini maka kelak akan mendapat balasan yang baik pula di akhirat, dan perbuatan buruk akan mendapat keburukan pula kelak.
     Manusia pada dasarnya merupakan tidak lepas dari salah dan lupa, jadi semua manusia di muka bumi ini pasi pernah melakukan kesalahan yaitu pernah melakukan perbuatan yang buruk yang melanggar syariat walaupun yang dilanggar itu hal yang kecil. Walaupun manusia tempat salah dan lupa, manusia dituntut untuk meminimalisir perbuatan buruk, yaitu dengan membentengi diri dengan agama yang diridhai oleh Allah. Karena manusia pernah melakukan perbuatan baik dan buruk dalam kehidupan  maka Islam mengajarkan kepada manusia untuk memperbanyak perbuatan baik, sesuai dengan hadits, yaitu:
Muhammad Rasulullah SAW. Bersabda “ Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapusnya. Dan berakhlaklah yang baik terhadap sesama manusia”. (HR. Thabrani)
Dalam hadits dijelaskan bahwa manusia dituntut untuk melakukan perbuatan baik, semakin banyak manusia melakukan perbuatan baik maka perbuatan baik yang dilakukan dapat menghapus perbuatan buruk.
     Manusia melakukan perbuatan baik seharusnya bertujuan untuk mendapat ridha dari Allah, bukan untuk mendapat penilaian baik dari manusia lain, karena segala perbuatan baik yang dilakukan manusia untuk mendapat keridhaan Allah maka perbuatan itu merupakan ibadah. Perbuatan baik yang dilakukan tidak mengharap ridha-Nya atau dengan tujuan selain Allah maka perbuatan itu tidak terhitung sebagai ibadah. Sedangkan manusia yang sedang melakukan perbuatan buruk maka sebenarnya dia tidak dalam keadaan beriman, dan di tuntut untuk segera bertaubat kepada Allah serta kembali ke jalan yang benar sesuai syariat.

Kesimpulan
     Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Manusia selain sebagai makhluk yang sempurna manusia di beri amanat sebagai khalifah di muka bumi, untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, bukan malah untuk menghancurkan bumi. Manusia harus sadar bahwa segala perbuatan yang dilakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.
     Manusia pada hakekatnya tempat salah dan lupa, manusia dituntut untuk meminimalisir perbuatan buruk, yaitu dengan membentengi diri dengan agama yang diridhai oleh Allah. Karena manusia pernah melakukan perbuatan baik dan buruk dalam kehidupan  maka Islam mengajarkan kepada manusia untuk memperbanyak perbuatan baik, karena perbuatan baik yang dilakukan dapat menghapus perbuatan buruk.

0 komentar:

Posting Komentar