Sabtu, 25 Juni 2011

MEMAHAMI EKONOMI ISLAM

Agama dan Ekonomi
Untuk memahami hubungan antara agama secara umum dan ekonomi, kita harus mempelajari cakupan-cakupan dan bidang-bidang kerjanya masing-masing. Agama didefinisikan oleh Rville “penentuan kehidupan manusia sesuai dengan ikatan antara jiwa manusia dan jiwa yang gaib, yang didominasinya terhadap dirinya sendiri dan dunia diketahui oleh manusia dan kepada-Nya dia sangat terikat. Michel Mayer dalam bukunya, mendefinisikan agama sebagai “seperangkat kepercayaan dan aturan yang pasti utuk membimbing kita dalam tindakan kita terhadap Tuhan, orang lain dan terhadap diri kita sendiri. Agama dirangkum secara singkat oleh Muhammad Abdullah Draz sebagai “peta perbuatan”.
Ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai kajian tentang prilaku manusia dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumber-sumber yang produktif yang langka untuk untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa serta mendistribusikan untuk konsumsi. Dengan demikian bidang garapan ekonomi adalah salah satu sektor salam prilaku manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Dalam Al-Qur’an Allah SWT, memberikan beberapa contoh tegas mengenai ajaran-ajaran para Rasul di masa lalu (sebelum Nabi Muhammad SAW,) dalam kaitannya dengan masalah-masalah ekonomi yang menekankan kan bahwa prilaku ekonomi merupakan salah satu pelatihan bidang agama. Sejak permulaan islam di Mekah, bahkan sebelum terbentuknya masyarakat muslim di Madinah, ayat-ayat Al-Qur’an sudah menampilkan pandangan islam mengenai hubungan antara agama dan keimanan terhadap adanya Allah dan hari kiamat, disatu pihak, dan prilaku ekonomi dan sistem ekonomi.
Meskipun semua agama berbicara tentang masalah-masalah ekonomi, agama-agama itu berbeda-beda dalam pandangannya tentang kegiatan-kegiatan ekonomi. Beberapa agama tertentu melihat kegiatan-kegiatan ekonomi manusia hanya sebagai kebutuhan hidup yang seharusnya dilakukan hanya sebatas memenuhi kebutuhan makan dan minumnya semata-mata, sembari beranggapan bahwa kegiatan ekonomi yang melampai batas tersebut merupakan orientasi yang keliru terhadap sumber-sumber manusiawi atau merupakan sejenis kejahatan. Dengan demikian agama yang seperti itu beranggapan bahwa orang-orang yang tidak terlalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan ekonomi lebih dekat dengan Tuhan. Sedangkan islam menganggap kegiatan-kegiatan ekonomi manusia sebagai salah satu aspek dari pelaksanaan tanggung jawabnya di bumi. Orang terlibat dalam kegiatan-kegiatan ekonomi dia kan bisa semakin baik, selama tetap terjaga keseimbangannya. Harta itu sendiri adalah baik dan keinginan untuk memperolehnya merupakan tujuan yang sah untuk memperolehnya. Karena kegiatan ekonomi yang peroduktif pada dasarnya mempunyai nilai keagamaan, disamping nilai lainnya.

Pengertan Ekonomi Islam
Dalam membahas ekonomi islam, ada satu titik awal yang harus benar-benar kita perhatikan, yaitu ekonomi islam bermuara pada akidah islam, yang bersumber dari syari’at. Sedangkan dari sisi lain adalah Al-Qur’an san As-sunah yang berbahasa arab.
Sebelum mengkaji lebih jauh tentang ekonomi islam maka ada baiknya bila diberikan pengertian ekonomi islam yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi islam.
Menurut Muhammad Abdul Manan “Ilmu ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai islam.
Menurut M. Umer Chapra “ekonomi islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu upaya realisasi kebahagiaan manusia melalui alokasi dan distribusi sumberdaya yang terbatas yang berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran islam tanpa memberikan kebebasan individu atau tanpa prilaku makroekonomi yang berkeseimbangan dan tanpa ketidak seimbangan lingkungan.
Menurut Muhammad Nejatullah Ash-sidiqy “ilmu ekonomi islam adalah respon pemikiran muslim terhadap tantangan ekonomi pada masa tertentu.

Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Islam
Ekonomi islam secara mendasar sangat berbeda dengan sistem ekonomi yang lain dalam hal tujuan, bentuk, dam coraknya. Sistem tersebut berusaha memecahkan masalah ekonomi manusia dengan cara menempuh jalan tengah antara pola yang ekstrim yaitu kapitalis dan komunis. singkatnya, ekonomi islam adalah sistem ekonomi yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan di dunia dan di akhirat.
Ada tiga asas filsafat ekonomi islam:
-    Semua yang ada dialam semesta ini milik Allah SWT, manusia hanyalah khalifah yang memegang amanah dari Allah untuk menggunakan milik-Nya. Sehingga semua harus tunduk pada Allah sang pencipta.
-    Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai Khalifah Allah, mausia wajib tolong-menolong dan saling membantu dalam melaksanakan kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk beribadah kepada Allah.
-    Manusia harus beriman kepada hari akhir/hari kiamat agar tingkah laku kegiatan ekonomi manusia dapat terkendali sebab ia dadar bahwa semua perbuatan yang dikerjakan akan dipertanggungjawabkan.
Selain dari asas filsafat tersebut ekonomi mempunyai tiga nilai-nilai tertentu yaitu:
-    Nilai dasar kepemilikan
-    Nilai keseimbangan
-    Nilai keadilan

Karakteristik Ekonomi Islam
Karakteristik ekonomi islam adalah islam itu sendiri meliputi tiga asas pokok, ketiganya secara asasi dan bersama mengatur teori ekonomi dalam islam, yaitu asas Akidah, Akhlak, dan Syari’at (Muamalah). Ada beberapa karakteristik ekonomi islam yaitu:
-    Harta kepunyaan Allah manusia hanya sebagai khalifah dari harta tersebut.
-    Ekonomi terikat oleh akidah, syari’at, dan moral
-    Keseimbangan antara jasmani dan rohani
-    Keadilan dan keseimbangan dalam melindungi kepentingan individu dan masyarakat.
-    Adanya bimbingan konsumsi
-    Petunjuk investasi
-    Zakat
-    Larangan riba
 
Rancangan Bangun Ekonomi Islam
Bangunan ekonomi islam didasarkan atas lima nilai universal, yaitu: Tauhid, ‘Adl (keadilan), Nubuwwah (kenabian), Khalifah (kepemerintahan), dan Ma’ad (hasil). Dari kelima nilai dapat menurunkan tiga prinsip derifatif yang menjadi ciri sistem ekonomi islam yaitu: kepemilikan multi jenis, kebebasan bertindak, dan keadilan sosial. Tetapi semua itu belum cukup tanpa adanya Akhlk yang harus dimiliki oleh manusia yang berprilaku dalam ekonomi islam.

0 komentar:

Posting Komentar